Ku Jenuh #Curcol

Beberapa hari ini aku jadi lumayan rajin ngeblog nih hahaha. Karena uda ada yang dipake ngeblog, biarpun bukan punya sendiri seenggaknya bisa lah dipake lebih sering.

Google Image
Well, beberapa hari ini aku lagi mengalami kebosanan dalam hidup. Memang sudah beberapa kali aku mengalami titik jenuh atas sesuatu dan berhasil melewatinya. Dan kali ini aku mengalaminya lagi. Aku mulai merasa jenuh dengan rutinitasku, yang memang aku rasa begitu-begitu aja. No progress dan ngga menghasilkan apa-apa. Sebanding sih dengan usahaku yang memang diam di tempat.

Aku merasa bahwa aku butuh suasana baru, kegiatan baru, dan rutinitas baru. Aku masih muda. Aku harus menjadi pemuda yang produktif. Aku ingin bekerja dan menghasilkan. Setidaknya aku ingin hidup independen, ngga numpang dan ngerepotin kaya sekarang. Biarpun sebenernya keluargaku sama sekali ngga merasa direpotin.



Aku ingin menjadi anak pertama yang setidaknya—kalau tidak bisa bertanggung jawab atas adik-adikku—bisa bertanggung jawab atas diriku sendiri. Aku teringat Mas Rayyan yang percaya diri memperkenalkan dirinya kepada orangtuaku karena dia sudah berpenghasilan sendiri. Artinya paling tidak dia bisa bertanggung jawab atas dirinya sendiri dan Insyaallah sudah siap diberi tanggung jawab atas diriku ataupun hal yang lain.

Aku sudah mencoba mencari-cari lowongan pekerjaan. Ada banyak posisi yang cocok dan sudah aku apply. Ada beberapa yang sudah memanggil, sebagian aku tolak karena alasan dan kondisi tertentu dan sebagian lagi menolakku karena aku kurang memenuhi kualifikasi. Ingin rasanya menyerah, tapi kapan bergunanya kalau bawaannya pengen nyerah terus.

Google Image
Aku merasa selama ini sepertinya aku yang terlalu idealis dalam menentukan pekerjaan apa yang aku mau, jadi kalau bukan pekerjaan itu aku ngga mau menerima. Alasanku? Sebenarnya karena aku takut akan sebuah persaingan. Aku takut tidak bisa mempelajari hal baru dengan baik hingga pada akhirnya orang-orang kecewa. Padahal sebenarnya aku memiliki kesempatan yang sangat luas jika aku mau membuka diri untuk belajar.

Akhirnya, aku memutuskan untuk memulai dengan satu hal kecil. Aku belajar untuk membuka usaha. Aku bekerjasama dengan temanku yang memiliki usaha produk kecantikan, dan aku membantu memasarkan produknya. Setiap produk yang berhasil aku jual, keuntungannya aku yang ambil. Sistemnya kurang lebih begitu.

Kalau berbicara masalah keuntungan, tentunya ngga banyak yang aku dapat. Tetapi minimal aku bisa mempelajari sesuatu dari sini, tentang berbisnis. Sedikit sekali pembeli yang aku dapat, sedangkan temanku sudah mendapatkan puluhan lebih. Lama-lama aku mulai jenuh. Ingin berhenti saja karena aku merasa bukan di sini kemampuanku. Tapi, setelah aku pikir-pikir lagi, apapun itu bukan tentang siapa yang mampu atau tidak tetapi tentang siapa yang mau belajar untuk menjadi mampu. Dalam berbisnis memang harus banyak bersabar.

Sampai sekarang masih aku jalani bisnis tersebut sambil berusaha mencari alternatif pekerjaan lain yang tetap. Aku juga rajin apply project di sribulancer (situs penyedia lowongan pekerjaan freelancer). Cuman, sampai sekarang masih belum ada client yang approve. Ya, bersabarlah Sarah :)

Apapun nanti hasilnya, perkara sesuai atau tidak, menggembirakan atau malah mengecewakan, tetaplah berusaha. Jangan sampai berhenti sebelum hasilnya sesuai dengan yang kamu ingin. Jenuh itu pasti. Tapi jangan jadikan kejenuhan mu alasan untuk berhenti. Jadikan kejenuhanmu sebagai penyegar, pengubah menuju hal baru yang lebih baik. Bersabarlah :) dan tetap semangat ! GO! GO! GO!
Google Image


Komentar

  1. semangat mbak saraaaah
    kamu pasti bisaaaa

    coba yang lain, coba terus, coba lagi, sampai masa percobaanmu habis
    kalau kata pak dahlan iskan, "habiskan stok gagalmu"

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Best of the Best; Memories to Remember

Melepas Rindu ke Purwokerto